Halaman

Kamis, 19 April 2012

AWAL DARI GEOMETRI



Sejak awal, delta sungai Nil merupakan tanah endapan yang kaya akan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Karenanya, pertanian tumbuh subur di sepanjang sungai Nil.

Di musim-musim hujan setiap tahunnya, sungai Nil selalu meluap. Ketika banjir surut, terbentuklah endapan-endapan tanah yang banyak mengandung unsur hara sehingga lembah Nil menjadi tanah pertanian yang selalu subur.

Namun banjir pun membuat lahan-lahan pertanian di sepanjang sungai berubah. Tanda-tanda batas kepemilikan tanah hanyut terbawa banjir, ada lahan pertanian yang hilang terkikis banjir dan ada pula tanah baru yang terbentuk dari endapan.



Kala itu, petani-petani Mesir yang memiliki lahan pertanian diharuskan untuk membayar pajak yang disesuaikan dengan luas lahan yang mereka punya. Oleh karena itu, mereka merasa perlu untuk mengukur lagi tanah sehingga mereka mendapatkan tanah pertanian seluas tanah mereka yang hilang dengan cara yang sah. Tukang perentang tali dipanggil. Tukang perentang tali adalah petugas-petugas yang telah dilatih untuk melakukan pengukuran-pengukuran luas tanah. Dalam pengukuran tanah, tukang perentang tali menggunakan simpul-simpul tali yang berjarak sama. Mereka membagi tanah-tanah menjadi bentuk segitiga, persegi panjang atau trapesium dengan ukuran sesuai dengan jumlah simpul dengan simpul sebelum lahan mereka tersapu banjir.


Mereka menggunakan tali bersimpul yang memiliki perbandingan 3:4:5 untuk membuat segitiga, maka secara tidak langsung mereka telah membuat segitiga siku-siku.

Tinggi segitiga siku-siku memang sama dengan sisinya sehingga mereka menganggap bahwa semua tinggi sama dengan sisinya. Luas segitiga yang benar adalah setengah alas x tinggi tetapi tukang perentang tali menghitung luas segitiga dengan setengah alas x sisi.
Hal ini diakibatkan bentuk segitiga yang dibuat mereka selalu merupakan segitiga dengan panjang sempit, sehingga tinggi dan sisi mempunyai panjang yang hampir sama.
Pada masa itu, orang-orang Yunani Kuno memiliki hubungan dagang dengan orang-orang Mesir. Kemudian orang-orang Yunani ini mempelajari pengalaman-pengalaman orang Mesir dalam melakukan pengukuran tanah dan menyadari adanya keteraturan-keteraturan goemetri yang ditemukan oleh orang-orang Mesir. Para ahli matematika Yunani amat tertarik untuk mempelajari geometri bangun ruang. Mereka menemukan sifat-sifat segibanyak teratur, benda ruang, bilangan-bilangan irrasional, hubungan dengan ilmu bintang atau astronomi, cara mengukur bumi dan banyak lagi sumbangan pengetahuan untuk matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar